Malam menatap sendu diselimuti mesra cahya gemintang
Angin malam melangkah anggun dengan manja tanpa suara
Suara jangkrik melantunkan nada romantis melenakan sukma
Tatapan alam sangat sejuk dalam senyuman nuansa kasih
Aku yang terjaga bermuram durja sesali diri dikeheningan
Menikmati keindahan dunia yang menakutkan hati penuh nuansa
Suara hati menangis lirih tanpa bayang melambungkan angan
Ketenangan diri mengusik dalam dilema cinta yang tak berwujud
Kesendirian ku begitu indah dalam sebuah penantian panjang
Aku yang dalam kesendirian menyimpan rasa yang tak bergema
Sebuah rasa kehilangan makna tanpa arah menanti kasih
Dentang waktu terus berlari tanpa peduli
Wahai angin...,
Hembuskanlah kemesaraanmu keseluruh alam
Biarlah mereka semua tertawa dengan kesendirianku
Hanya engkaulah yang sering bercanda mesra dengan sendiriku
Wahai air...,
Alirkan keseluruh alam kesejukanmu yang sangat menyegarkan rasa
Biarkanlah mereka semua lupa dengan kesendirianku tanpa rasa
Hanya engkaulah yang sering membagi rasa dengan sendiriku
Wahai api...,
Bakarlah semangat seluruh alam dan seisinya dengan kobaranmu
Agar mereka tidak memperhatiakan kesendirianku
Hanya engkaulah yang selalu menyemangati sendiriku
Wahai tanah...,
Tanamkanlah sukacita alam raya dengan buaianmu yang manja
Agar mereka semua berpaling dari kesendirianku
Hanya engkaulah yang selalu manyabarkan sendiriku
Wahai Cahaya...,
Terangilah alam semesta agar mereka melihat aku yang sendiriku
Biar mereka mengerti akan arti kesendirian dan rinduku
Hanya engkaulah cahaya sejati dalam kesendirianku
Wahai Cahaya...,
Terangilah kegelapan dalam kesendirianku yang selalu merindu
Terangilah jalan dalam kesendirianku yang selalu merana
Berikanlah kekuatanmu bagi kesendirianku agar selalu bersinar
Angin malam melangkah anggun dengan manja tanpa suara
Suara jangkrik melantunkan nada romantis melenakan sukma
Tatapan alam sangat sejuk dalam senyuman nuansa kasih
Aku yang terjaga bermuram durja sesali diri dikeheningan
Menikmati keindahan dunia yang menakutkan hati penuh nuansa
Suara hati menangis lirih tanpa bayang melambungkan angan
Ketenangan diri mengusik dalam dilema cinta yang tak berwujud
Kesendirian ku begitu indah dalam sebuah penantian panjang
Aku yang dalam kesendirian menyimpan rasa yang tak bergema
Sebuah rasa kehilangan makna tanpa arah menanti kasih
Dentang waktu terus berlari tanpa peduli
Wahai angin...,
Hembuskanlah kemesaraanmu keseluruh alam
Biarlah mereka semua tertawa dengan kesendirianku
Hanya engkaulah yang sering bercanda mesra dengan sendiriku
Wahai air...,
Alirkan keseluruh alam kesejukanmu yang sangat menyegarkan rasa
Biarkanlah mereka semua lupa dengan kesendirianku tanpa rasa
Hanya engkaulah yang sering membagi rasa dengan sendiriku
Wahai api...,
Bakarlah semangat seluruh alam dan seisinya dengan kobaranmu
Agar mereka tidak memperhatiakan kesendirianku
Hanya engkaulah yang selalu menyemangati sendiriku
Wahai tanah...,
Tanamkanlah sukacita alam raya dengan buaianmu yang manja
Agar mereka semua berpaling dari kesendirianku
Hanya engkaulah yang selalu manyabarkan sendiriku
Wahai Cahaya...,
Terangilah alam semesta agar mereka melihat aku yang sendiriku
Biar mereka mengerti akan arti kesendirian dan rinduku
Hanya engkaulah cahaya sejati dalam kesendirianku
Wahai Cahaya...,
Terangilah kegelapan dalam kesendirianku yang selalu merindu
Terangilah jalan dalam kesendirianku yang selalu merana
Berikanlah kekuatanmu bagi kesendirianku agar selalu bersinar
No comments:
Post a Comment
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.